ILKOM FEST #1 : BERKREASI DALAM SOLIDARIT

Sabtu, 18-19 September 2021 telah berlangsung acara ILKOM FESTIVAL (selanjutnya disebut ILKOM FEST) oleh HIMAKOM Universitas Widya Mataram  secara online.  Acara tersebut mengangkat temamenciptakan wadah berkreasi dalam asas kesolidaritasan bersama dan diketuai oleh M. Fazal Syamdhika, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 yang juga mengepalai divisi Podcast di HIMAKOM UWM. Panitia ILKOM FEST mengadakan acara ini untuk memperkenalkan organisasi himakom sekaligus untuk memberikan gambaran perkuliahan kepada mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi.

Solidaritas diangkat guna memberikan pemahaman mahasiswa baru mengenai Ruang Silang Budaya yang telah menjadi visi Prodi Ilmu Komunikasi dan juga acuan HIMAKOM dalam berkegiatan. Kita tidak dapat menghindari perbedaan, karena kita memang sudah diciptakan berbeda, namun kita dapat menumbuhkan pemahaman bahwa kita berbeda agar dapat saling menerima tanpa menuntut perubahan.    

Acara tersebut dibuka pada pukul 09.00 WIB, dan dimulai  oleh sambutan pembina Himakom yaitu Latifa Zahra S.Ikom, M.A, lalu acara ini dibuka oleh perkenalan panitia himakom dan peserta, dilanjutkan dengan menjelaskan organisasi himakom dan juga divisi- divisi yang ada dalam organisasi himakom tersebut. Pada sesi berikutnya peserta di persilahkan masuk ke breakroom yang telah di sediakan karena sharingseputar organisasi Himakom akan dilakukan dengan cara tersebut. Melihat banyaknya mahasiswa baru yang antusias mengikuti, panitia telah mempersiapkan pemdampingan pada setiap kelompok. Acara ini dilaksanakan selama 2 hari (18 – 19 Septermber 2021) Pada hari pertama, penjelasan mengenai HIMAKOM dan sharing disetiap kelompok dilaksanakan agar mahasiswa baru lebih mengenal HIMAKOM. Tidak lupa agar suasana lebih cair, panitia dan peserta mengadakan ice breaking dan di akhiri dengan sesi foto bersama.

Hari kedua dibuka pukul 18.30 WIB, acara ini dibuka dengan sharing-sharing seputar kuliah dan juga etiket, tidak lupa pada sesi ini, panitia mengundang mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk mengibur peserta dengan suara emas mereka yaitu M. Qoddar Rahmatullah dan Abdullah Jabbar, dilanjutkan dengan acara malam motivasi yang dimana setiap peserta dan panitia menyiapakan lilin dan juga korek api, setiap peserta dan panitia akan dipanggil satu persatu dengan menyebutkan nama, motto hidup, cita-cita, dan juga alasan mereka memilih Prodi Ilmu Komunikasi. Terakhir acara ini di tutup dengan sesi foto bersama.

-Tim Liputan-

STADIUM GENERALE FISIPOL UWM 2021 “MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM BERDEMOKRASI”

Pasa Jumát, 17 September 2021 telah dilangsungkan Stadium Generale dengan tema “Membangun Karakter Budaya Politik dalam Berdemokrasi.” Acara dilangsukan secara Daring menggunakan Zoom Meeting dengan peserta sejumlah 205 orang. Acara ini dipandu oleh MC saudari Ari Sona, dengan moderator Bapak Matheus Gratiano Mali, MPA., dan narasumber Bapak Dr. Abdul Gaffar Karim, M.A.

Stadium Generale ini merupakan kuliah umum wajib yang bertujuan untuk menyambut mahasiswa baru fisipol. Dengan harapan acara ini juga dapat memberikan wawasan baru tentang budaya politik yang bersih dan bermartabat, yang mana menjadi salah satu concern kajian keilmuan di Fisipol UWM.

Dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Panitia Studium Generale Fisipol Bapak Matheus Gratiano Mali, MPA. Beliau menyampaikan tentang acara Studium Generale yang dilakukan  menjadi kegiatan rutin tahunan FISIPOL UWM. Kegiatan yang biasanya diadakan secara tatap muka ini namun sjak tahun 2020 dialihkan ke dalam pertemuan virtual dikarenakan masih adanya kekhawatiran terhadap penyebaran Covid-19.

Beliau juga menjelaskan tentang acara stadium generale yang bertemakan politik dimana isu politik di Indonesia kini masih banyak yang harus dibenahi. Terutama dalam membangun budaya politik yang bermartabat dengan berlandaskan nilai-nilai pancasila.

Acara dibuka secara formal oleh Bapak Dr. As Martadani Noor, MA selaku Dekan Fisipol. Dalam pembukaannya, beliau menyampaikan tentang karakter budaya politik bangsa yang berlandaskan dengan nilai-nilai demokrasi juga terkandung dalam visi-misi UWM yang sebagai kampus budaya. Ninai-nilai demokrasi merupakan hal penting untuk digunakan dalam membangun budaya politik yang bersih dalam sebuah kelembagaan sosial masyarakat. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada para hadirin dan narasumber yang sudah berkenan hadir dalam acara tersebut.

Memasuki acara utama, diisi oleh narasumber Bapak Dr. Abdul Gaffar Karim, M.A yang saat ini menjabat sebagai Dosen sekaligus Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Sebelum memberikan kuliah umum, beliau memberikan kuesioner kepada mahasiswa tentang peran mewujudkan demokrasi yang lebih baik, keikutsertaan dalam pemilu, dan tokoh demokratis di Indonesia. Kuesioner ini bermaksud untuk melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa atentang demokrasi.

Dalam kuliah umum ini, Beliau menyampaikan tentang bagaimana cara berpikir politis untuk membangun budaya demokrasi dalam masyarakat. Cara berpikir manusia merupakan sebuah kultur yang dapat dibangun sejak dini di lingkungan akademis kampus. Demokrasi sejatinya memiliki esensi sebagai pengawasan rakyat, sebab demokrasi adalah kedaulatan berada di tangan rakyat. Dimana rakyat harus berperan dalam pengawasan pemerintah demi kelangsungan budaya demokrasi politik yang baik.

Usai pemaparan dari narasumber, acara dilanjutkan dengan dengan diskusi dan tanya jawab oleh peserta dan nasumber. Terakhir, acara Stadium Generale ini ditutup pada pukul 10.30 WIB.

-tim liputan, Amala&Theo-

MENYAMBUT MAHASISWA BARU FISIPOL UWM

Kamis, 9 September 2021 telah dilangsungkan agenda kegiatan Osmaba Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta pada pukul 13.00 hingga pukul 16.00 WIB. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom.

          Acara osmaba ini dihadiri oleh seluruh warga FISIPOL UWM beserta jajarannya, juga para calon mahasiswa baru angkatan 2021 yang mengambil jurusan serupa, yaitu jurusan Administrasi Publik, Sosiologi, dan Ilmu Komunikasi. Acara tersebut diketuai oleh Matheus Gratiano Mali, S,Sos,., M.PA yang kemudian dipandu oleh seorang MC yakni Ari Sona yang juga merupakan mahasiswi jurusan Administrasi Publik FISIPOL UWM. Pada acara tersebut MC membacakan beberapa rundown kegiatan pada acara OSMABA dan dilanjut dengan acara laporan dari ketua panitia perihal acara Osmaba. Acara yang ketiga yakni sambutan dari Ketua BEM FISIPOL ,M.Arif Hidayatullah. Ia mengajak kepada seluruh mahasiswa baru untuk terjun dalam kegiatan organisasi kampus dengan tetap menyeimbangkan aktivitas kuliah. Kemudian dilanjut penyampaian sambutan, dari Dekan FISIPOL, Dr. AS Martadani Noor, MA, dan sambutan dari Rektor UWM Prof.Edy Suandi Hamid,M.Ec. Dalam sambutannya, Rektor UWM itu menyampaikan bahwasaannya ada peningkatan yang baik dari jumlah mahasiswa , terlebih kini UWM sedang dalam proses pembangunan kampus baru, dimana seluruh kegiatan akademik akan terpusat disana. Ia menyampaikan kepada seluruh mahasiswa baru untuk dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat survive dalam kondisi apapun. Setelah acara sambutan selesai, dilanjut dengan sesi perkenalan seluruh sivitas FISIPOL baik Dosen mapun Tendik.

MC melanjutkan acara berikutnya, di mana Dekan FISIPOL yakni Dr. AS Martadani Noor,MA menjelaskan tentang Visi dan Misi Fakultas kepada para Mahasiswa Baru angkatan 2021, ditambah dengan penjelasan mengenai sistem akademik yang disampaikan oleh Rifan Andrie, S.Kom selaku Kepala Tendik dan SL Harjanta selaku Wakil Dekan I, penyampaian ini dikemukakan agar seluruh mahasiswa mengetahui bagaimana sistem akademik berikut dengan kebijakan selama proses studi di FISIPOL UWM. Kemudian acara dilanjut dengan pemaparan dari Wakil Dekan II yakni Dyaloka Puspita Ningrum, M.I.Kom. Dalam penyampaiannya, beliau menjelaskan beberapa fasilitas FISIPOL yang dapat digunakan oleh seluruh civitas akademik guna menunjang kegiatan yang produktif, diantaranya fasilitas laboratorium audio visual dan perpustakaan yang nyaman, tidak lupa Ia mengingatkan kepada seluruh mahasiswa agar selalu tertib dalam melakukan pembayaran kuliah disetiap semesternya. Setelah seluruh pemaparan dari jajaran Dekanat usai,  MC memandu para peserta zoom meeting untuk melakukan Breakout room pada masing-masing jurusan untuk mengenal lebih dalam setiap prodi yang ada di FISIPOL UWM.

Setelah acara penyampaian materi pada sesi OSMABA PRODI selesai,  acara ditutup dengan berdoa yang dipimpin oleh Bapak Sutarno dan Ari Sona selaku Moderator dan MC di acara OSMABA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta. Semoga acara ini dapat memberikan manfaat dan semangat baru untuk seluruh civitas akademik FISIPOL UWM.

-Tim Liputan Website Fisipol-

Undang Kelompok Difabel, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Berdiskusi Online Bersama Wakil Walikota Yogyakarta

Rabu, 8 September 2021 dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Widya Mataram kembali mengadakan sesi Diskusi Online / DisKon menggunakan platform zoom meeting dengan isu “Kawasan Ramah Difabel”. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari rangkaian penelitian yang dibiayai oleh Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional tahun 2021. Dyaloka Puspita Ningrum,S.I.Kom.,M.I.Kom selaku Ketua Peneliti secara langsung mengandeng Armada Difabike, sebagai pelopor bisnis transportasi pertama ramah difabel yang juga fokus memperdayakan antar sesamanya.

Ada banyak hal yang dapat disoroti terkait keberadaan para penyandang difabel. Triyono selaku founder armada difabike berharap kelompoknya tidak lagi hanya dipandang sebelah mata saja oleh masyarakat pada umumnya. Manifestasi terhadap percepatan kawasan inklusif yang ramah difabel, perlu didukung oleh partisipasi masyarakat dengan kesadaran dan kesungguhan dalam menyiapkan akses maupun mobilitas yang ramah difabel.

Secara keseluruhan menciptakan layanan ramah difabel yang aman dan nyaman terutama melalui aksesbilitas dan mobilitas di Kota Jogja memang masih belum begitu memadai, karena terlihat masih sangat minim sekali sarana, penataan, bantuan serta edukasi yang memudahkan kelompok difabel beraktifitas di ruang publik (misal di : transportasi umum, toilet umum, pom bensin, bangunan perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat parkir, tempat ibadah / objek wisata). Padahal konsep inklusif di Indonesia lebih mengarah kepada isu-isu difabel berdasarkan instrumen penilaian Unesco (2017), sehingga menjadi tantangan terhadap regulasi penunjang yang perlu dioptimalkan dengan berbagai program terkait.

Dalam hal inipun, para pemangku kepentingan harus dapat memahami permasalahan, memetakan kebutuhan, dan mengembangkan potensi para penyandang difabel di kota jogja dengan berbagai inovasi pemberdayaan khususnya yang berbau virtualdi masa adaptasi kebiasaan baru. Dalam kesempatan yang istimewa tersebut, turut hadir Wakil Walikota Yogyakarta : Drs. Heroe Poerwadi,M.A yang disisi lain menjabat sebagai Ketua Pokja Menuju Kota Inklusif APEKSI.

Disampaikannya bahwa terdapat 5 kebijakan afirmasi yang telah disiapkan oleh pemerintah, terutama di masa pandemi sekarang ini dengan prioritas sasaran : kelompok miskin, kelompok perempuan, kelompok lansia, kelompok anak-anak dan kelompok penyandang difabel. Termasuk fasilitas akan percepatan Program Vaksinasi Covid-19 yang sejauh ini sudah cukup merata di distribusikan pemerintah kepada kelompok sasaran penyandang difabel. Tidak ketinggalan, Heroe pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjadi public relation yang dapat mengkampanyekan prinsip kepantasan dan keadilan terhadap kelompok penyandang difabel dimanapun mereka berada.

 Dyaloka Puspita Ningrim, S.I.Kom., M.I.Kom. – Dosen Ilmu Komunikasi UWM –