STADIUM GENERALE FISIPOL UWM 2021 “MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM BERDEMOKRASI”
Pasa Jumát, 17 September 2021 telah dilangsungkan Stadium Generale dengan tema “Membangun Karakter Budaya Politik dalam Berdemokrasi.” Acara dilangsukan secara Daring menggunakan Zoom Meeting dengan peserta sejumlah 205 orang. Acara ini dipandu oleh MC saudari Ari Sona, dengan moderator Bapak Matheus Gratiano Mali, MPA., dan narasumber Bapak Dr. Abdul Gaffar Karim, M.A.
Stadium Generale ini merupakan kuliah umum wajib yang bertujuan untuk menyambut mahasiswa baru fisipol. Dengan harapan acara ini juga dapat memberikan wawasan baru tentang budaya politik yang bersih dan bermartabat, yang mana menjadi salah satu concern kajian keilmuan di Fisipol UWM.
Dilanjutkan dengan laporan dari Ketua Panitia Studium Generale Fisipol Bapak Matheus Gratiano Mali, MPA. Beliau menyampaikan tentang acara Studium Generale yang dilakukan menjadi kegiatan rutin tahunan FISIPOL UWM. Kegiatan yang biasanya diadakan secara tatap muka ini namun sjak tahun 2020 dialihkan ke dalam pertemuan virtual dikarenakan masih adanya kekhawatiran terhadap penyebaran Covid-19.
Beliau juga menjelaskan tentang acara stadium generale yang bertemakan politik dimana isu politik di Indonesia kini masih banyak yang harus dibenahi. Terutama dalam membangun budaya politik yang bermartabat dengan berlandaskan nilai-nilai pancasila.
Acara dibuka secara formal oleh Bapak Dr. As Martadani Noor, MA selaku Dekan Fisipol. Dalam pembukaannya, beliau menyampaikan tentang karakter budaya politik bangsa yang berlandaskan dengan nilai-nilai demokrasi juga terkandung dalam visi-misi UWM yang sebagai kampus budaya. Ninai-nilai demokrasi merupakan hal penting untuk digunakan dalam membangun budaya politik yang bersih dalam sebuah kelembagaan sosial masyarakat. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada para hadirin dan narasumber yang sudah berkenan hadir dalam acara tersebut.
Memasuki acara utama, diisi oleh narasumber Bapak Dr. Abdul Gaffar Karim, M.A yang saat ini menjabat sebagai Dosen sekaligus Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Sebelum memberikan kuliah umum, beliau memberikan kuesioner kepada mahasiswa tentang peran mewujudkan demokrasi yang lebih baik, keikutsertaan dalam pemilu, dan tokoh demokratis di Indonesia. Kuesioner ini bermaksud untuk melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa atentang demokrasi.
Dalam kuliah umum ini, Beliau menyampaikan tentang bagaimana cara berpikir politis untuk membangun budaya demokrasi dalam masyarakat. Cara berpikir manusia merupakan sebuah kultur yang dapat dibangun sejak dini di lingkungan akademis kampus. Demokrasi sejatinya memiliki esensi sebagai pengawasan rakyat, sebab demokrasi adalah kedaulatan berada di tangan rakyat. Dimana rakyat harus berperan dalam pengawasan pemerintah demi kelangsungan budaya demokrasi politik yang baik.
Usai pemaparan dari narasumber, acara dilanjutkan dengan dengan diskusi dan tanya jawab oleh peserta dan nasumber. Terakhir, acara Stadium Generale ini ditutup pada pukul 10.30 WIB.
-tim liputan, Amala&Theo-
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!