Sosiologi Workshop Kewirausahaan GoFood: Strategi Bisnis dan Pemasaran Kuliner di Era Digital
Program Studi Sosiologi Universitas Widya Mataram (UWM) kembali menghadirkan ruang belajar inovatif melalui Workshop Kewirausahaan GoFood yang berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025 di Gedung Rektorat Unviersitas Widya Mataram. Acara ini menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai strategi bisnis kuliner digital bersama pelaku industri langsung.
Workshop dipandu oleh Dr. Mukhijab, M.A., Dosen Sosiologi UWM yang membuka acara dengan menggarisbawahi pentingnya keterampilan wirausaha berbasis digital, khususnya dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen pascapandemi.
Sesi pertama disampaikan oleh Dr. Bhenu Artha, S.E., M.M., Dosen Kewirausahaan UWM, yang menyoroti peningkatan penjualan makanan daring sebesar 12% dalam setahun terakhir. Ia memaparkan pentingnya strategi akuisisi konsumen yang meliputi promosi awal, pelayanan responsif, dan pendekatan digital seperti live demo di media sosial. “Strategi aktivasi konsumen bisa dilakukan melalui diskon pembelian pertama, pelayanan pelanggan yang cepat dan ramah, serta menghadirkan pengalaman nyata seperti live demo produk. Kunci retensi pelanggan ada pada testimoni positif dan konsistensi pelayanan” ujar Bhenu dalam pemaparannya. Namun, ia juga menyoroti tantangan dalam transformasi digital, seperti kompleksitas platform, persaingan pasar yang ketat, dan rendahnya penetrasi teknologi di wilayah tertentu.
Sesi kedua diisi oleh Ribut Fajariyanto, Mentor GoFood Nasional, yang membahas bagaimana GoFood tidak hanya mengubah sistem bisnis, tetapi juga perilaku sosial masyarakat dalam konsumsi makanan. Ia menjelaskan bahwa saat ini pengguna lebih memilih kemudahan melalui aplikasi dan metode pembayaran digital. “Di era digital, bukan untung yang dikejar di awal, melainkan eksistensi produk di benak konsumen. Mindset-nya harus diubah: bagaimana caranya produk dikenal dulu, baru keuntungan mengikuti” ujarnya. Ribut juga membagikan tips penting dalam menarik perhatian pelanggan di platform digital “Saat membuka toko baru, manfaatkan momen awal dengan diskon tinggi. Ini akan meningkatkan klik dan exposure, membangun jejak awal yang kuat di benak pelanggan.”
Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan menarik dari Aman, mahasiswa Sosiologi UWM yang telah memiliki lima usaha kuliner di wilayah terpencil, yang menyampaikan bahwa penggunaan platform digital masih rendah di daerah tersebut. Menanggapi hal ini, Bhenu menjelaskan bahwa beberapa wilayah memang masih menghadapi tantangan infrastruktur, seperti keterbatasan jalan, akses internet dan penggunaan teknologi. Ribut menambahkan biaya ongkir yang tinggi juga menjadi faktor penghambat. Jika tidak disiasati dengan strategi harga yang tepat, konsumen di daerah bisa enggan menggunakan platform digital.
Workshop ini menjadi ruang refleksi penting bagi mahasiswa dan pelaku usaha muda untuk melihat lebih luas tantangan dan peluang bisnis digital, khususnya di sektor kuliner. UWM berkomitmen terus mendukung mahasiswa dalam menghadapi ekosistem bisnis masa kini dengan pendekatan praktis dan aplikatif.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!