tiga lulusan terbaik Fisipol UWM meraih penghargaan

Lulusan UWM Perlu Menjadi Intelektual Solutif

Lulusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) perlu menyadari perannya sebagai intelektual yang solutif dalam menghadapi tumpukan masalah sosial di tengah masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan Dekan Fisipol Universitas Widya Mataram (UWM) Dr. As Martadani Noor, MA dan Rektor UWM Prof.Dr. Edy Suandi Hamid, MEc kepada 40 lulusan baru Fisipol UWM.

Para lulusan yang terdiri dari 31 dari Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP), 6 Prodi Sosiologi dan 3 Prodi Ilmu Komuninasi. Dari semua wisudawan tersebut, lulusan terbaik Ari Sona (Prodi AP) dengan IPK 3,92, dengan masa lulus 3,5 tahun.

Wisuda sarjana ke-64 oleh Rektor dan Dekan serta Ketua Prodi pada acara wisuda di Pendopo Agung UWM  Jl. Tata Bumi Selatan, RT.06/RW.08, Area Sawah, Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Sabtu (24/2/2024).

Mereka juga telah mengikuti yudisium dan pelepasan lulusan baru 2023/2024 yang diselenggarakan oleh Dekanat Fisipol UWM di Hotel Tasnem Yogyakarta,Rabu (22/2/2024).

Martadani menyatakan, lulus kuliah merupakan tahapan pendalaman dari ilmu yang sudah dipelajari selama sekolah dan kuliah.

“Menghadapi persoalan di tengah masyarakat dan menemukan solusi dari masalah yang ada, ini merupakan tahapan baru yang disebut pendalaman ilmu pengetahuan dengan persoalan nyata di masyarakat.”

Lulusan perguruan tinggi manapun, menurutnya, akan dilihat oleh masyarakat seberapa peran dan besar sumbangan dalam menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat.

Peran tersebut ditunjukkan oleh para luluasan yang sudah bekerja maupun lulusan yang nantinya bekerja.

Yang sudah bekerja melanjutkan perannya dengan status baru sebagai sarjana, sementara lulusan yang merintis kehidupan baru akan menentukan langkah bagaimana berperan di masyarakat.

Prof Edy Suandi Hamid menyatakan, peran sebagai intelektual solutif bisa diekspresikan oleh lulusan Fisipol terhadap persoalan kontekstual, seperti masalah pasca Pemilu 2024.

“Para lulusan administrasi publik dan sosiologi bisa memainkan peran bagaimana ikut menyelsaikan masalah publik berkaitan persoalan pasca Pemilu 2024. Sebagai lulusan yang berlatar belakang ilmu administrasi publik dan sosiologi, jangan diam saja melihat persoalan-persoalan pasca pemilihan presiden dan legislative.”

Peran menyelesaikan masalah menjadi indikator bagaimana ijazah yang diterima sebagai sarjana baru memiliki makna di tengah masyarakat.

“Ubah ijazah sebagai selembar kertas dengan menjadikan pemiliknya berperan dalam persoalan sosial, politik,dan masalah lainnya.”

Kemudian intelektual bidang administrasi publik,sosiologi dan ilmu komunikasi perlu merencanakan studi lanjutan (S2).

“Tawaran beasiswa sangat banyak dari berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah. Akses beasiswa, kuliah lagi. Sebagai intelektual lulusan perguruan tinggi, lanjutkan belajar karena belajar tidak pernah selesai.Saya sebagai profesor tidak Lelah belajar, terus membaca.”

Wisuda ke-64

Prosesi wisuda (UWM) menghadirkan Bregada Kraton Yogyakarta. Sebagai kampus berbasis budaya, UWM selalu mengedepankan nilai-nilai luhur Yogyakarta dalam setiap kegiatannya. Penggunaan Bregada Kraton Yogyakarta dalam wisuda merupakan simbolisasi komitmen UWM untuk melestarikan budaya dan tradisi Yogyakarta, sekaligus memberikan pengalaman istimewa bagi para wisudawan.

Wisuda ini menjadi momentum kemajuan baru UWM karena universitas melahirkan perdana sarjana magister (S2) hukum. Vicki Dwi Purnomo menjadi wisudatawan magister hukum pertama terbaik dengan IPK 3,98 untuk jenjang S2

Wisuda melibatkan 277 sarjana baru,yang terdiri dari S1 dan S2. Sebanyak 269 wisudawan/wisudawati jenjang S-1 dan 8 orang jenjang S-2. 

Mereka yang diwisuda ini terdiri dari 16 orang Prodi) Akuntansi, 10 Prodi Manajemen, 2 Prodi Kewirausahaan, 172 orang dari Prodi Hukum, 31 Prodi Administrasi Publik, 6 orang dari Prodi Sosiologi, 3 Prodi Ilmu Komunikasi, 13 Prodi Arsitektur, 8 Prodi Teknik Industri, 8 Prodi Teknologi Pangan dan Prodi Magister Hukum sebanyak 8 orang.

Dari 277 wisudawan/wisudawati tersebut, 96 wisudawan atau 34,65 % di antaranya memperoleh predikat cumlaude. Dengan wisuda kali ini, jumlah lulusan UWM telah berjumlah 9.756 orang.

Konektivitas Multidisiplin Memajukan Fisipol

Struktur Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram(UWM) priode 2024-2028.

Pemilihan dekan baru dilaksanakan pada 5 Januari 2024 dipimpin Ketua Senat Fisipol Dr. Oktiva Anggraini SIP.S.Pd.MSi. Terdapat dua kandidat Puji Qomariyah, MSi dan Dr As Martadani Noor. As Martadani Noor terpilih menjadi dekan baru.

Dengan demikian, pimpinan dekanat Fisipol tersebut melanjutkan kepemimpinannya untuk periode ke dua. Periode pertama dilaksanakan pada 2020-2024.

Senat Fisipol melanjukan sidang untuk memilih wakil dekan di ruang Nusantara, Jumat, 2 Januari 2024. Rapat Senat dihadiri dihadiri 11 orang anggota Senat.

Menurut Ketua Senat Dr. Oktiva Anggraini, SIP.S.Pd.MSi, sidang memilih wakil dekan merupakan kelanjutan dari pemilihan Dekan Fisipol. Sesuai fungsinya, maka Senat Fisipol memberikan pertimbangan bagi nama-nama yang diajukan oleh dekan terpilih, dan sekaligus menghormati tradisi dialog antaranggota senat dan elemen lain di fakultas.

Rapat senat lanjutan menyepakati  Wakil Dekan I (akademik) dijabat oleh Dwi Astuti, S.Sos., M.Si, dan  Wakil Dekan II (keuangan) Dyaloka Puspita Ningrum, S.I.Kom., M.I.Kom.

“Keduanya telah dipilih dengan berbagai pertimbangan dan dinilai tepat untuk bekerjasama dengan dosen dan tendik serta  menghadapi tantangan ke depan. Tantangan terdekat penambahan dua program studi baru.”

Oktiva Anggraini menyampaikan respek atas dukungan semua anggota senat dalam memilih dan memutuskan struktur personal dekanat.

Harapannya, smua sivitas akademika untuk mengingatkan kolaborasi antarprodi dalam berbagai kegiatan di internal fakultas maupun di Masyarakat. Kolaborasi ini sangt diperlukan dalam memenuhi standar penilaian penjaminan mutu dan akreditasi lembaga perguruan tinggi.

Dekan terpilih As Martadani Noor menyatakan, pemilihan dekan sebagai bagian dari proses  untuk perubahan dan kemajuan fisipol. Penyegaran kepemimpinan juga sebagai bagian cara evaluaai masa lalu dan diikuti dengan  sikap untuk menatap masa depan (prospektif). Evaluasi menjadi titik tolak pembenahan untuk pemandu meraih capaian kemajuan.

“Kami sivitas akademika Fisipol UWM  menunjukkan sikap optimis dengan kebijakan dan kegiatan yang berbasis pada  tanggungjawab,  berintegritas, transparansi, taat regulasi, akademis, kerjasama dan kesetaraan.”

Martadani menyadari Fisipol UWM  harus menjawab tantangan kini dan masa depan yang semakin kompleks. Strateginya membangun konektivias multi-sektoral, dengan menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi  yang dibarengi dengan meningkatkan konekvitas multi disiplin, pelayanan, kerjasama dengan  ragam stakeholder dan penguatkan Good Governance University (GCG).***