Djaja Hendra Saksi Dinamika Sosiologi UWM
Dosen senior Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Widya Mataram (UWM) Dr. Djaja Hendra, MSi memasuki masa pension mulai 1 Juni 2024.
Pakar sosiologi klasik ini mengajar di Prodi Sosiologi UWM sejak 1992. Dengan demikian, purna tugas pada masa pengabdiannya memasuki tahun ke-32.
“Alhamdulillah masa pengajaran saya berakhir khusnul khatimah, dalam arti saya selesai sampai akhir masa pengabdian,” kata Djaja Hendra di hadapan para dosen yunior di Ruang Nusantara Fisipol UWM (18/6/2024). Acara yag sama
Menurutnya teman-teman seangkatan sebagian besar telah “jatuh cinta” ke kampus lain. “Saya bertahan di Sosiologi UWM sampai pension.Jadi alhamdulillah khusnusl khatimah.”
Saat awal ditugaskan sebagai dosen yang diperbantukan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta, Djaja Hendra bergabung dalam Prodi Sosiatri.
“Awalnya saya mengajar di Prodi Sosiatri. Beberapa tahun berikutnya, prodi ini berubah menjadi Prodi Sosiologi,” katanya di depan para yunior penerusnya.
Dalam perjalanan karirnya, Djaja Hendra sempat memangku jabatan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UWM pada 2003-2004.
Selama mengajar bertemu dengan mendiang Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebagai pendiri kampus UWM. Tetapi pertemuan itu terjadi pada saat kampus mengalami krisis seperti mahasiswa demonstrasi.
“Kalau ada demonstrasi mahasiswa, Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono IX datang ke kampus. Pada saat itu, saya dan dosen lain bisa bertemu, bertatap muka dengan Ngarso Dalem.”
Pengalaman sangat berharga bersama Ngarso Dalem, menurutnya, terjadi pada saat LLDIKTI mau melakukan akreditasi. Setiap mau akreditasi harus membayar.
“Kita harus membayar biaya akreditasi. Saya menyampaikan ke Ngarso Dalem langsung soal ini, dan beliau menandatangani cek, lalu saya diminta ambil uang esok harinya.”
Selama mengajar telah meluluskan rausan mahasiswa. Di antara mahasiswa dan bimbingannya yang akhirnya menjadi kolega dosen, Dr. As Martadani Noor, yang menjabat dekan (2023-2027).
Martadani Noor menyatakan terkesan dengan pengajaran dosennya, Djaja Hendra yang disebutnya jelas, detail, dan menyegarkan pemikirannya.
Sebagai dosen terlama dalam perjalanan Prodi Sosiologi, menurutnya, jasa Djaja Hendra tak terhitung.
“Saya tidak bisa detail menyebut berapa banyak sumbangan pak Djaja ke Prodi Sosiologi dan fakultas serta universitas.”
Ketekunan dan kesetiaannnya teruji. Ini bisa dibuktikan dengan tetap menjadi dosen Prodi Sosiologi sampai akhir masa pengabdiannya.
“Banyak dosen lain pindah ke kampus lain, sementara Djaja Hendra tetap bertahan. Maka konstribusi untuk pengembangan Prodi Sosiologi, fakultas, dan universitas sangat banyak.”
Martadani mengakui keteladanan Djaja Hendra ikut memicu dirinya bergabung dengan Prodi Sosiologi UWM. “Ada nama Sri Sultan Hamengku Buowo IX membuat saya tertarik untuk masuk kuliah di UWM. Ketika ditawari menjadi dosen, ada nama pak Djaja Hendra yang memicu saya masuk ke sini.”
Sebagai dekan, Martadani berharap status pension tidak memutus silaturahmi Djaja Hendra dan para yuniornya di kampus.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!